EVALUASI HASIL ANALISIS BENSIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASTM D 86 DAN ASTM D 7345

Authors

  • Arluky Novandy

Abstract

ASTM D 86 dan ASTM D 7345 adalah metode uji untuk penentuan trayek titik didih pada produk-produk minyak bumi. Metode ini merupakan salah satu metode uji yang terdapat di laboratorium minyak bumi yang digunakan sebagai sarana diklat, dan sekaligus sebagai sarana uji sample. Pada metode uji ASTM D 86, sebanyak 100 ml sample uji dipanaskan secara perlahan lahan dan kemudian uap hidrokarbon yang teruapkan tersebut akan menetes setelah melalui kondensor. Tetesan uap hidrokarbon tersebut selanjutnya tertampung di gelas receiver kapasitas 100 ml, dan setiap memperoleh tetesan sebanyak 10 ml kenaikann suhunya di catat. Kenaikan suhu setiap memperoleh 10 ml tetesan uap hidrokarbon disebut dengan temperatur pada setiap 10 % volum recovery. Penentuan trayek titik didih sample uji dengan menggunakan metode ASTM D 86 ini memerlukan waktu uji yag cukup lama, yaitu berkisar antara 45 s/d 60 menit. Tentunya penentuan trayek titik didih sample uji dengan menggunakan metode ASTM D 86 ini akan menjadi tidak efisien bilamana dibandingkan dengan menggunakan metode ASTM D 7345. Pada metode ASTM D 7345 ini hanya diperlukan sample uji sebanyak 10 ml dengan waktu pengujian tidak lebih dari 15 menit. Laboratorium minyak bumi selama ini selalu menggunakan metode uji ASTM D 86 dalam penentuan trayek titik didih sample uji. Hal ini dikarenakan pendapat para analis dan instruktur diklat di laboratorium minyak bumi menganggap bahwa metode uji ASTM D 7345 memberikan hasil uji yang kurang memuaskan, sedangkan di satu sisi beberapa stake holder menggunakan metode ASTM D 7345 dalam pengujiannya. Tentunya hal ini perlu didukung suatu percobaan nyata sehingga para instruktur praktikum di laboratorium minyak bumi mampu memberikan penjelasan sesuai hasil percobaan yang ada bahwa hasil uji akan berbeda bila metode uji yang digunakan juga berbeda pula. Hasil percobaan dengan menggunakan metode uji ASTM D 86 dan metode uji ASTM D 7345 membuktikan bahwa sample Bensin 88 yang diuji dengan menggunakan metode ASTM D 86 manual dan metode ASTM D 7345 adalah memberikan hasil uji yang tidak sama. Secara umum, hasil uji Bensin 88 dengan menggunakan ASTM D 86 manual memberikan hasil uji yang lebih besar bila dibandingkan dengan hasil uji dengan menggunakan alat uji microditilasi ASTM D 7345.

Published

2013-12-31

How to Cite

Novandy, A. (2013). EVALUASI HASIL ANALISIS BENSIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASTM D 86 DAN ASTM D 7345. Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 3(3). Retrieved from http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/77

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)