KORELASI ANGKA OKTAN DAN NILAI KALOR BENSIN

Authors

  • Arluky Novandy

Abstract

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) adalah lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di bidang migas.Pengembangan yang dilakukan tidak terbatas hanya untuk para professional keteknikan di bidang teknologi migas, namun juga pengembangan SDM bagi aparat pemerintah baik pusat maupun daerah. Beberapa mata diklat yang ada yang saat ini masih diminati oleh para aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah adalah yang terkait dengan BBM, baik dari segi teknologi pengolahan, karakteristik BBM, distribusi BBM, serta yang terkait dengan kebijakan. Sedangkan judul judul diklat yang memuat mata diklat-mata diklat tentang BBM adalah Introduksi Migas, Pengawasan Suplai dan Distribusi BBM dan Pelumas, Pengawasan SPBU, Pengendalian Mutu BBM dan lain lain. Tentunya dari beberapa mata diklat tersebut seringkali terlontar adanya beberapa pertanyaan dari peserta diklat yang terkait dengan opini yang dibangun oleh beberapa pegusaha SPBU yang ada di Indonesia.Ada sebagian SPBU dimana dalam usaha memasarkan dagangannya, yaitu BBM Non Subsidi, mencantumkan nilai kalori yang dimilikinya jauh lebih tinggi dari BBM Bensin pada umumnya dengan angka oktan yang sama. Merujuk pada beberapa literatur yang ada menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara angka oktan bensin dengan nilai kalori yang dikandungnya.Nilai Kalori dari suatu bahan bakar ditentukan berdasarkan adanya kandungan sulfur, air, densitas dan kandungan abu dari suatu bahan bakar.Sehingga menurut literatur yang ada tersebut, kenaikan angka oktan tidak mempengaruhi nilai kalori dari bensin, begitu pula sebaliknya.Disamping itu, dikatakan pula bahwa keberadaan bensin yang beredar di Indonesia saat ini adalah bensin yang harus sesuai dengan keputusan Ditjend Migas No. 3674 K/24/DJM/2006. Sehingga jika spesifikasi BBM jenis Bensin ini telah ditetapkan maka secara logika kandungan nilai kalori dari setiap bensin yang beredar di Indonesia ini adalah sama. Hal ini disebabkan karena kandungan sulfur, dan densitas dari bensin yang beredar di Indonesia adalah sama sesuai dengan keputusan dari Ditjend Migas. Percobaan kali ini bermaksud ingin membuktikan bahwa tidak ada keterkaitan antara nilai kalori bensin dengan angka oktan, dan kandungan nilai kalori dari bensin yang sesuai dengan keputusan Ditend Migas adalah rata-rata sama (tidak jauh berbeda). Hasil percobaan nilai kalori dengan menggunakan metode uji ASTM D 250 untuk setiap merk bensin yang di uji coba menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara nilai kalori dengan angka oktan bensin, dan nilai kalori dari beberapa merk bensin yang beredar di Indonesia rata rata sama (tidak berbeda secara siknifikan).

Published

2013-12-31

How to Cite

Novandy, A. (2013). KORELASI ANGKA OKTAN DAN NILAI KALOR BENSIN. Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 3(4). Retrieved from http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/107

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)