Pemanfaatan Ladang Minyak Tua untuk Energi Panas Bumi Komersial: Studi Pendahuluan untuk Aplikasi di Indonesia

Authors

  • Dorman Purba
  • Mukhamad Faeshol Umam
  • Daniel Wihelmus Adityatama
  • Farhan Muhammad

DOI:

https://doi.org/10.37525/mz/2019-1/199

Keywords:

Lapangan minyak tua, panas bumi, air terproduksi

Abstract

Indonesia memiliki banyak ladang minyak tua dengan komposisi air terproduksi yang tinggi, dimana air terproduksi ini masih dapat dipergunakan untuk kegunaan lain. Salah satu kegunaan dari air terproduksi dengan temperature cukup tinggi ini adalah untuk pembangkit listrik dengan Siklus Rankine Organik (Organic Rankine Cycle / ORC).

Gagasan untuk penggunaan sumur ladang minyak tua untuk pembangkit listrik panas bumi telah lama dipelajari dan didiskusikan di seluruh penjuru dunia untuk mengurangi biaya operasi dari produksi minyak dan gas and untuk memperpankang usia dari ladang minyak yang mulai mendekati akhir masa produksi. Meskipun umumnya reservoir minyak dan gas tidak sepanas reservoir panas bumi konvensional, tetapi beberapa studi menyimpulkan bahwa pada beberapa sumur tua di Texas dan Wyoming memiliki kedalaman yang cukup dengan suhu mencapai 121°C, dan bahkan beberapa sumur dapat mencapai 210°C.

Air terproduksi dari sumur minyak harus melalui pengolahan terlebih dahulu sebelum diinjeksi kembali ke reservoir, dimana ketika lapangan minyak tersebut semakin tua, biasanya jumlah air terproduksi meningkat dan akhirnya produksi minyak akan menurun sampai ke titik di mana sumur sumur tersebut tidak lagi menghasilkan minyak dan hanya menghasilkan air.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk merangkum pengalaman pengalaman penggunaan air terproduksi dari sumur minyak tua dengan temperature cukup tinggi di seluruh dunia untuk berbagai macam aplikasi seperti pembangkit listrik atau untuk penggunaan langsung (heat exchanger, pengeringan produk agrikultur, pemandian air panas, dll). Tinjauan pustaka dilakukan dari berbagai riset dan publikasi untuk mengulas teknologi yang dibutuhkan penggunaan penggunaan tersebut di atas dan juga potensi untuk penggunaan serupa di Indonesia.

References

Adityatama, D., Purba, D., & Kristianto, B. (2018). Integrated Geothermal Direct Use Facility as an Alternative Approach in Community Engagement at Early Exploration Phase in Indonesia. 7th ITB International Geothermal Workshop. Bandung.

Bu, X., Ma, W., & Li, H. (2012). Geothermal energy production utilizing abandoned oil and gas wells. Renewable Energy, 41.

Davis, A., & Michaelides, E. (2009). Geothermal power production from abandoned oil wells. Energy, 34.

Hettiarachchi, H., Golubovic, M., Worek, W., & Ikegami, Y. (2006). Optimum design criteria for an Organic Rankine cycle using low-temperature geothermal heat sources. Energy, 32.

Johnson, L., & Walker, E. (2010). Ormat: low-temperature geothermal power generation. U.S. Department of Energy.

Kweik, R. (2015). Renewable Energy from Depleted Oil Fields Using Geothermal Energy. Dallas: Geothermal Lab Southern Methodist University.

Li, T., Zhu, J., & Zhang, W. (2012). Cascade utilization of low temperature geothermal water in oilfield combined power generation, gathering heat tracing and oil recovery. Applied Thermal Engineering, 40, 27-35.

Ma, W., Li, H., & Li, H. (2012). Geothermal energy production utilising abandoned oil and gas wells. Renewable Energy, 41.

Nalla, G., Shook, G., Mines, G., & Bloomfield, K. (2005). Parametric sensitivity study of operating and design variables in wellbore heat exchangers. Geothermics, 34.

National Renewable Energy Laboratory. (2010). Geothermal Energy Production with Co-produced and Geopressured Resources. U.S. Department of Energy.

Patsa, E., Zarrouk, S., & van Zyl, D. (2015). The Lindal Diagram for Mining Engineering. GRC Transactions, 39.

PWC. (2017). Oil and Gas in Indonesia: Investment and Taxation Guide. PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia.

Reyes, A. (2007). Abandoned oil and gas wells: a reconnaisance study of an unconventional geothermal resource. GNS Science.

Riney, T. (1991). Pleasant Bayou geopressured-geothermal reservoir analysis. Energy Resources Technology, 114, 315-322.

Sanyal, S., & Bulter, S. (2010). Geothermal Power Capacity for Petroleum Wells - Some Case Histories of Assessment. Proceedings World Geothermal Congress. Bali.

Shah, M., & Agarwal, P. (2017). Predicting Direct and Indirect Uses of Geothermal Energy in Major Oilfields of China. Proceedings of 79th ISERD International Conference. Hong Kong.

Singhal, N. (2018). Geothermal energy production utilizing abandoned oil and gas wells: Indian scenario.

Soldo, E., & Alimonti, C. (2015). From an Oilfield to a Geothermal One: Use of a Selection Matrix to Choose Between Two Extraction Technology. Proceedings World Geothermal Congress 2015. Melbourne.

Syarifudin, M., Octavius, F., & Maurice, K. (2016). Feasibility of Geothermal Energy Extraction from Non-Activated Petroleum Wells in Arun Field. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 42(1).

Umam, M. F., Muhammad, F., Adityatama, D. W., & Purba, D. P. (2018). Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi Dalam Perannya terhadap Ketahanan Energi di Indonesia. Swara Patra, 8(3), 48-65. Retrieved from http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/6

Wang, S., Yan, J., Li, F., Hu, J., & Li, K. (2016, September 30). Exploitation and Utilization of Oilfield Geothermal Resources in China. Energies.

Published

2019-05-02

How to Cite

Purba, D., Umam, M. F., Adityatama, D. W., & Muhammad, F. (2019). Pemanfaatan Ladang Minyak Tua untuk Energi Panas Bumi Komersial: Studi Pendahuluan untuk Aplikasi di Indonesia. Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom, 1(1), 27–35. https://doi.org/10.37525/mz/2019-1/199