OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI

Authors

  • Agus Sugiharto

Keywords:

optimasi produksi, ESP

Abstract

Tahapan – tahapan dalam memproduksikan minyak dari reservoir dimulai dengan proses perolehan primer, perolehan sekunder, dan perolehan tersier. Proses primer memanfaatkan energi alami reservoir dan menambahkan artificial lift (baik ESP, Sucker Rod Pump,Gas Lift) atau dengan metode lain untuk memproduksi minyak. Proses secara sekunder dengan menginjeksikan fluida tak tercampur seperti air atau gas baik untuk mendesak minyak agar bisa naik ke permukaan atau bisa disebut juga pressure maintenance. Dan untuk proses yang terakhir adalah proses tersier dengan cara menginjeksikan fluida tercampur untuk memaksimalkan perolehan minyak atau yang lazim disebut metode Enhanced Oil Recovery (EOR)
Studi ini menekankan pada pemodelan reservoir heterogen, fluida berupa black oil model dengan jenis heavy oil and gas dan batuan berupa consolidated sandstone sehingga asumsinya tidak ada masalah kepasiran selama proses produksi fluida ke permukaan. Reservoir ini mempunyai Original Oil In Place (OOIP) sebesar 28.648.828 STB, dimana data ini didapat dari Simulasi Petrell, yang dijadikan acuan perhitungan Recovery Factor perolehan minyak. Sumur pada model reservoir diproduksikan secara natural dan kemudian dioperasikan dengan ESP dapat digunakan untuk memperkirakan waktu operasi dari sebuah reservoir pada laju produksi tertentu. Model reservoir juga dapat digunakan untuk memilih spesifikasi ESP yang dapat beroperasi pada laju produksi sesuai dengan spesifikasinya, dengan menggunakan kriteria rancangan pada laju produksi optimum sehingga dapat beroperasi untuk selang waktu produksi jangka panjang. Model terpadu dapat digunakan untuk menyusun jadwal operasional dari sebuah sumur.
Dari hasil perhitungan diperoleh Recovery Factor sebesar 11,52 % atau total produksi kumulatif 3,300,100 STB dari OOIP (Original Oil In Place) sebesar 28,648,828 STB. Rentang waktu operasional sumur adalah 3296 sampai dengan 3631 hari atau sekitar 10 tahun, maka hal inilah yang dijadikan dasar penentuan waktu operasional secara primary recovery untuk lapangan ini.

References

Brown, Kermit, E.: The Technology of Artificial Lift Methods Volume 2B dan 4. USA ECLIPSE Reservoir Simulation, Schlumberger ©2005

Field Planning Tool (FPT). Schlumberger 2002.

Guo, Boyun.; Lyons, W. C.;Ghalambor, A.: Petroleum Production Engineering. Elsevier Science. 2007.

Novinoer, Arie Pramudya. Lokasi Gathering Station Berdasarkan Optimasi Terpadu, Tesis, Institut Teknologi Bandung, 2000.

Parulian Simbolon, Fernando. Optimasi Penggunaan ESP Dalam Sistem Sumur Produksi Terpadu, Tesis, Institut Teknologi Bandung, 2010

PIPESIM 2003 Edition I Service Pack 4. Schlumberger ©2003

Takacs, Gabor.: Electrical Submersible Pumps Manual, Library of Congress Catalogue in Publication Data. 1977

Published

2012-12-31

How to Cite

Sugiharto, A. (2012). OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI. Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 2(1). Retrieved from http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/36

Issue

Section

Articles