Penentuan Sistem PLTP Berdasarkan Pemanfaatan Brine dari Pad X dan Y

Authors

  • Mirzam Avicena PEM Akamigas Cepu

DOI:

https://doi.org/10.37525/mz/2019-2/242

Keywords:

PLTP, Brine, power output

Abstract

PLTP konvensional adalah pembangkit yang mengambil uap panas dari fluida panas bumi (geofluid) untuk mendorong turbin sehingga dihasilkan listrik. Ketika fluida panas bumi yang didapatkan di kepala sumur berfasa uap maka tipe pembangkit yang dipakai adalah direct dry-steam. Ketika fluida panas bumi di kepala sumur dua fasa atau satu fasa air maka tipe pembangkit yang dipakai adalah separated steam atau flash steam. Lapangan panas bumi Dieng adalah salah satu lapangan panas bumi dengan sistem dua fasa di Indonesia. Produksi brine yang banyak sebesar 748,9 ton/h dari total empat sumur pada masing-masing pad masih bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Oleh karena itu akan dibuat alternatif sistem pembangkit seperti flash system, binary cycle, dan kombinasi dari keduanya. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi dari masing-masing sistem pembangkit, sistem kombinasi memiliki power output yang paling tinggi sebesar 7,53 MW. Pemilihan sistem pembangkit mempertimbangkan chemical problem seprti silica scaling, parameter optimum untuk mendapatkan power output yang optimum, dan saran keekonomian.

References

Saptadji, N.M., 2001, “Teknik Panas Bumi”, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Nugroho, A.J., 2007: Evaluation of Waste Brine Utilization from LHD Unit III for Electricity Generation in Lahendong Geothermal Field, Pertamina Geothermal Energy- Lahendong field, Indonesia.
Hudson, R.B., 1995: Electricity generation. In: Dickson, M.H., and Fanelli, M. (editors), Geothermal energy. John Wiley & Sons Ltd., Chichester, England, 214 pp.
DiPippo, R. 2008. Geothermal Power Plants: Principles, Applications, Case Studies and Environmental, Impact. University of Massachusetts Dartmouth, Massachusetts.

Published

2019-11-21

How to Cite

Avicena, M. . (2019). Penentuan Sistem PLTP Berdasarkan Pemanfaatan Brine dari Pad X dan Y . Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom, 1(2), 49–55. https://doi.org/10.37525/mz/2019-2/242